Membahas Analisa Webqual Pada Jurnal Pengukuran Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0
A. IDENTITAS
JURNAL
· Judul jurnal : Pengukuran
Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode Webqual
4.0
·
Penulis jurnal : Iman
Sanjaya
·
Tahun jurnal : Juni 2012
·
Jurnal : Penelitian
IPTEK-KOM
·
Volume : 14
·
No : 1
·
Hal : 1-14
·
ISSN : -
Judul
Jurnal :
Pengukuran
Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode Webqual
4.0
Pembahasan :
WebQual
merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan
persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL yang
banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. WebQual sudah mulai
dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam
penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya. Versi pertama dari instrumen
WebQual (WebQual 1.0) dikembangkan sebagai bagian dari hasil lokakarya yang
diselenggarakan dengan melibatkan para siswa yang diminta untuk mempertimbangkan
kualitas website sekolah.
Kualitas
yang diidentifikasi dalam WebQual 1.0 membentuk titik awal untuk menilai
kualitas informasi dari suatu website di WebQual 2.0. Namun demikian, dalam
penerapan WebQual, pada website berjenis B2C (Business to Consumer) terlihat
jelas bahwa perspektif interaksi kualitas tidak terwakili dengan baik dalam WebQual
1.0. WebQual 1.0 mungkin kuat dalam hal kualitas informasi, namun kurang kuat
dalam hal interaksi layanan. Demikian juga untuk WebQual 2.0 yang menekankan
kualitas interaksi menghilangkan beberapa kualitas informasi dari WebQual 1.0.
Kedua versi tersebut mengandung berbagai kualitas terkait dengan website
sebagai artefak perangkat lunak.
Dalam
tinjauan yang dilakukan oleh Barnes dan Vidgen (2001) menemukan bahwa semua
kualitas dapat dikategorikan menjadi tiga wilayah yang berbeda, yaitu kualitas
website, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan. Versi baru
WebQual 3.0 telah diuji dalam domain lelang online (Barnes dan Vidgen, 2001).
Analisis
dari hasil WebQual 3.0 membawa pada identifikasi tiga dimensi dari kualitas
website, yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan.
Kegunaan adalah kualitas yang berkaitan dengan desain website, misalnya
penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan tampilan yang disampaikan kepada
pengguna.
Kualitas
informasi adalah kualitas isi website, kesesuaian informasi untuk keperluan
pengguna seperti akurasi, format, dan relevansi. Kualitas interaksi layanan
adalah kualitas interaksi layanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka
mempelajari lebih dalam suatu website, diwujudkan oleh kepercayaan dan empati,
misalnya masalah transaksi dan keamanan informasi, pengiriman produk, personalisasi,
dan komunikasi dengan pemilik website.
Kegunaan
telah menggantikan kualitas website di WebQual versi 4.0 karena menjaga
penekanan pada pengguna dan persepsi mereka daripada perancang website. Istilah
kegunaan juga mencerminkan dengan lebih baik tingkat abstraksi dua dimensi lain
dari WebQual, yaitu interaksi layanan dan informasi.
Menurut
teori WebQual, terdapat tiga dimensi yang mewakili kualitas suatu website,
yaitu kegunaan (usability), kualitas informasi (information quality) dan
interaksi layanan (service interaction) sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar
2. Persepsi pengguna tentang suatu sistem informasi yang baik adalah sebuah
sistem dimana pengguna merasa puas dengan kualitas dari website.
Dari
19 butir pertanyaan yang membentuk dimensi-dimensi dari WebQual, empat butir
pertanyaan dianggap tidak valid, yaitu kemudahan untuk mempelajari
pengoperasian website Kominfo, interaksi antara website Kominfo dengan pengguna,
kemudahan penggunaan, dan informasi yang disediakan mudah dimengerti. Dari 3
dimensi WebQual 4.0, hanya dimensi kegunaan dan kualitas interaksi yang dinilai
berpengaruh kepada kepuasan
pengguna, sedangkan dimensi kualitas informasi dinilai tidak berpengaruh
tehadap kepuasan pengguna website. Hal ini bisa menjadi catatan bagi pengelola
website Kominfo untuk terus meningkatkan kualitas konten dari website apalagi
mengingat tugas kominfo sebagai corong informasi resmi dari Pemerintah kepada
masyarakat.
Penelitian
ini hanya mengambil responden dari kalangan internal Kominfo dengan asumsi
mereka setidaknya pasti pernah mengakses Website Kominfo. Penelitian sejenis
perlu dilakukan dengan mengambil responden dari luar Kominfo, sehingga dapat
dibandingkan tingkat kepuasan antara kedua kelompok responden tersebut.
Dimensi-dimensi
yang ada pada WebQual hanyalah salah satu metode dalam mengukur kualitas suatu
website. Dalam konteks penelitian ini, mungkin perlu juga mencoba dimensi lain
seperti yang diusulkan oleh Hair (2009) meliputi kegunaan, presentasi, konten,
komunikasi, dampak konsumen, dan kepercayaan.
LINK
JURNAL :
Komentar
Posting Komentar